Batam, Sekretaris Komisi II DPRD KepriWahyu Wahyudin, SE., MM meminta pemerintah pusat menaikkan tarif pajak ekspor kelapa bulat. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini ingin pajak ekspor kelapa bulat dibebankan Rp.2000 setiap butirnya. Sebelum kelapa bulat diekspor, kebutuhan lokal menurut Wahyu Wahyudin harus menjadi prioritas utama. 


Sebab, permintaan kelapa bulat meningkat di pasar internasional harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan pasar domestik.

“Saya menyarankan adanya kenaikan pajak ekspor kelapa itu,” ucapnya Minggu (5/1/2025).


Ia menambahkan jika permintaan kelapa bulat semakin meningkat di pasar Internasional. Ia menekankan pentingnya kebijakan yang memastikan bahwa pasokan kelapa untuk konsumsi dan kebutuhan industri lokal. Seperti industri kelapa olahan dan minyak kelapa, tidak terganggu oleh tingginya volume ekspor.


Wahyu mengungkap jika pelaku industri kelapa di Pulau Bintan dan Batam mengalami kesulitan pasokan kelapa. Sebagai informasi, keperluan kelapa untuk sektor industri membutuhkan sedikitnya 250 ribu butir kelapa dalam satu hari.

“Saat ini cuma dapat 60 persen,” bebernya.


Wahyu tidak ingin kelapa yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan lokal justru teralihkan sepenuhnya untuk ekspor. Ini muncul setelah adanya kekhawatiran dari beberapa pihak mengenai kurangnya kelapa untuk pasar domestik. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pengaturan jumlah kelapa yang akan diekspor.

Sehingga tidak mengganggu ketersediaan kelapa di Kepri yang bakal berimbas ke harga jual. Wahyu juga menanggapi lonjakan harga santan yang mencapai Rp 30.000 per kilo gramnya. Naiknya harga santan menurutnya membuat resah masyarakat. Terutama kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada bahan pangan ini untuk kebutuhan sehari-hari.

“Harga yang melambung tidak sebanding dengan daya beli masyarakat yang semakin tertekan,” ucapnya.

Para pengusaha kelapa juga diminta untuk lebih transparan dalam melaporkan jumlah kelapa yang akan diekspor. Serta menjalin kerja sama dengan petani kelapa untuk memastikan pasokan kelapa untuk industri lokal tetap aman. Wahyu Wahyudin berharap, dengan adanya pengaturan yang lebih baik dalam distribusi kelapa, sektor kelapa dapat terus berkembang tanpa mengorbankan kebutuhan pasar lokal. Ini menurutnya penting agar ekonomi daerah tetap stabil dan berkembang.